Saturday, January 7, 2012

Wednesday, February 23, 2011

Cuma Lima Detik Cerita Khusus dewasa

Pertama-tama saya ucapkan terima kasih banyak kepada administrator cerita seks mobile dengan dimuatnya kisah saya.
Lihat Miyabi Indonesia
Nama saya Ricky (samaran), tinggi 167, umur 27 tahun, kebetulan warga keturunan. Pada tahun 1995 saya kuliah di daerah Semanggi, jurusan teknik, lalu karena satu dan lain hal pada tahun 2000 saya kuliah lagi di universitas komputer terkenal di Jakarta Barat. Saya punya kecenderungan tertarik jika melihat wanita yang lebih tua, rasanya ingin sekali bermain cinta dengannya, karena menurut saya wanita tersebut sexy sekali.


Wajahku tergolong biasa saja, tidak jelek dan tidak ganteng-ganteng sekali (kata orang-orang begitu sih). Badan saya cukup atletis, sehingga kalau orang yang baru pertama kali bertemu pasti beranggapan bahwa saya rajin fitness, padahal terbilang jarang sekali, sekali-sekali saja, itu pun kalau ke rumah pacar saya yang terakhir (yang nota bene sekarang sudah bubar).

Saya tinggal di Jakarta dan sudah bekerja di Jakarta Barat. Saya akan menceritakan pengalaman sex yang agak memalukan sebenarnya untuk diceritakan, tapi ya tidak apa-apa untuk berbagi pengalaman. Kisahku ini benar-benar terjadi, bukan rekayasa dan maaf kalau kurang bisa cerita dengan baik karena ini adalah tulisan pertamaku dan saya baru tahu bahwa menulis, mendeskripsikan suatu keadaan dari kedua belah pihak itu ternyata sulit sekali!

Tidak banyak wanita yang singgah dalam kehidupanku, paling hanya beberapa saja, mungkin dikarenakan sikap dan karakterku yang pemalu. Mungkin juga karena lingkungan dimana saya dibesarkan dan pergaulan saya yang tergolong baik-baik.

Saya akan menceritakannya secara berurut, dengan wanita yang pertama terjadi pada tahun 1997, pertemuan kami terjadi di suatu acara kemahasiswaan yang diikuti oleh banyak kampus, di Villa Nisita, di kaki gunung Gede. Pada waktu itu saya masih kuliah di kampus Semanggi.

Namanya Rike (samaran), kuliah di Fakultas Kedokteran Gigi di daerah Grogol. Pertama kali bertemu, sikap saya biasa saja karena menurutku dia tidak begitu cantik, tapi kulitnya putih bersih, berbodi langsing dengan rambut panjang tergerai (saya suka wanita berambut panjang dan berkulit putih). Kami dikenalkan oleh temanku, saat itu mereka sedang asyik mengobrol, karena waktu itu memang saatnya makan siang.

"Rike.." katanya sembari mengulurkan tangannya.
"Ricky.." kusambut tangannya yang ternyata kulitnya halus sekali. Akhirnya kutahu juga namanya, gumamku dalam hati.

Dari obrolan siang itu aku tahu sedikit latar belakangnya, keluarganya. Rike berasal dari daerah Jawa Tengah yang mempunyai dialek khas, jadi kalau dia berbicara, orang lain pasti akan langsung tahu darimana dia berasal.

Tiga hari lamanya acara tersebut berlangsung, tidak banyak komunikasi yang terjadi, hanya sekali-kali baik saya maupun dia saling mencuri pandang saja. Pernah suatu kali tatapan mata kami bertemu tetapi kami sama-sama buang muka, lucu sekali kalau mengingat-ingat hal tersebut. Lalu kami saling bertukar nomor telepon, dan kuberi juga nomor pagerku (waktu itu masih jamannya pager).

Sewaktu kuliah saya kos di daerah dekat kampus, tiga hari setelah acara tersebut saya menelepon ke rumah dan saya diberi tahu bahwa kemarin Rike menelepon. Lalu saya langsung menelepon kosnya di daerah Grogol.

"Hallo, bisa bicara dengan Rike?" tanyaku.
"Dari siapa ini?" sahutnya di seberang sana.
"Dari Ricky" jawabku.
"Sebentar ya.." jawabnya.
"Non.., ada telepon, dari Ricky!" kudengar samar-samar suaranya memanggil Rike.
"Hallo.." terdengar suaranya yang khas.
"Hallo juga.." sahutku.
"Apa kabar? Ini Ricky, waktu itu kamu telepon ke rumahku ya?" tanyaku.
"Iya, tapi kamunya gak ada.." jawabnya.
"Kan aku kos, lupa ya?" kataku.

Singkat cerita aku diajak ke tempat kosnya di lantai 3, dan hanya 1 kamar, sedangkan adik dan cicinya ada di lantai 1 dan 2, dan seperti dugaanku kamarnya rapi sekali, memang seorang melankolis sejati, pikirku dalam hati.

Dengan berjalannya sang waktu hubungan kami semakin dekat, memang tidak ada kata 'jadian' di antara kami, hanya kami tahu sama tahu saja. Hubungan yang benar-benar tidak memikirkan sex, maklum kami masih sangat polos waktu itu. Hanya saja aku yang sering membayangkan bersetubuh dengannya karena sering menemaninya tidur-tiduran di ranjang yang sama, melihat bra-nya pada saat dia menunduk dan menulis.

Sampai pada suatu saat saya peluk dia dan minta diajari berciuman, waktu itu Rike memakai piyama kaos dan celana panjang, awalnya dia tidak mau tetapi akhirnya dia mau juga. Pertama kali berciuman rasanya agak aneh, gigi kami sering beradu. Dia mengajariku berciuman, tapi tetap saja banyak salahnya karena memang waktu itu saya belum pernah berciuman sama sekali.

Aku menindih tubuhnya, sambil berciuman saya pegang payudaranya, dan dia memperingatkanku..

"Eit, tangannya.."
"Iya deh, maaf.." sahutku.

Saking asyiknya berpagutan, posisi kami sudah terbalik, dia ada di atasku. Kali ini kucoba lagi memegang payudaranya, tapi kali ini dia diam saja, tidak memberikan respons penolakan. Tanganku kumasukkan ke dalam kaos tidurnya dan meremas dari payudara dari luar bra-nya. Sementara tanganku yang satunya lagi meremas pantatnya.

"Matiin dulu dong lampunya, kan aku malu.." pintanya. Lalu aku bangkit berdiri dan mematikan lampu, Rike membuka kaos dan bra-nya lalu berkata.
"OK deh, saya ladenin kamu, buka kaos kamu.." lalu kami berpagutan lagi.

Saya tidak bisa melihat jelas payudaranya karena kamarnya remang agak gelap dan hanya lampu depan kamarnya yang menyala, hanya putingnya saja yang terbayang bulat. Yang bisa saya rasakan hanya kenyal payudaranya saja, payudaranya tidak besar, putingnya kecil sekali. Sambil meremas kucoba memelintir putingnya hingga nafasnya memburu dan agak berat, belakangan kuketahui bahwa ukurannya 32A. Di tengah pergumulan tersebut, saya mencoba menarik turun celana panjangnya, tetapi dia tidak mengijinkannya.

"Atas aja.." katanya.

Dan besoknya, di bibir kami terlihat luka-luka bekas pertempuran semalam. Sejak saat itu setiap kali kami bertemu, kami melakukannya walaupun hanya sebatas 'bagian atas'. Karena terlalu sering datang, saya merasa tidak enak dengan adik dan kakaknya hingga kami sepakat jam kedatangan diubah menjadi jam 11 malam agar tidak diketahui orang kos. Kadang-kadang Rike yang kuajak ke kosku, jam 12 kujemput dan pulang lagi ke kosnya sekitar jam 3-an.

Pernah suatu kali, sewaktu bercumbu tanganku masuk ke dalam celana dalamnya dan kudapati celananya sangat basah dan kutanya..

"Kamu terangsang ya?" (bodohnya aku saat itu..) tapi dia tidak mau mengakui.
"Enggak.." Lalu kami melanjutkan percumbuan, lalu tiba-tiba tangannya menurunkan resleting celanaku, lalu aku berkata..
"Jangan.."
"Tapi aku pengen lebih.." sahutnya.

Akhirnya kuturunkan celana panjang dan celana dalamku biar dia leluasa, pikirku. Hari itu, percumbuan tersebut berakhir begitu saja. Sampai pada suatu saat, kejadiannya di kos saya, tengah malam tentunya, kami mulai berpagutan, kulepas kaos dan bra serta celana panjangnya hingga praktis hanya tinggal celana dalamnya, dan aku sudah bugil karena sejak dia 'minta lebih' waktu itu saya pasti menurunkan celana panjang saya.

Mungkin karena dia merasa tidak enak hanya saya yang bugil, akhirnya atas inisiatifnya sendiri dia melepaskan celana dalamnya, lalu kubantu menariknya ke bawah agar terlepas. Baru kali itu aku melihat vagina secara langsung, bulu-bulunya dicukur rapi membentuk piramid terbalik, lalu kutindih dia, kakinya dia renggangkan sehingga terasa agak hangat kurasakan. Kucoba mendorong-dorong penisku agar masuk, tapi tidak masuk-masuk juga.

"Gak pas posisinya.." ujarnya, lalu dia mengambil penisku dan memposisikan di bibir vaginanya.

Walaupun sudah kudorong-dorong, tetap saja tidak masuk, mungkin karena dia masih perawan, pikirku. Setelah sekian lama mencoba dan gagal lalu kucoba memasukkan jariku ke dalam vaginanya, basah.. Kudorong keluar masuk, licin, hangat sekali rasanya.. Lidahku menciumi putingnya, kiri dan kanan bergantian, hingga dia bergumam. Kurasakan putingnya semakin keras dan otot-ototnya menegang lalu dia melemas. Ngos-ngosan seperti habis berlari jauh.. Dan bodohnya lagi, aku tidak tahu bahwa Rike telah orgasme..

Lalu setelah dia agak tenang, kami berciuman lagi, saling mengulum lidah, dan meremas payudaranya sambil memainkan putingnya.. Lalu kutindih lagi dia, dia meregangkan kaki dan membelit pantatku agar makin mendekat. Penisku tepat di berada lubang vaginanya, kugesek-gesek di seputar bibir vaginanya, lalu dia berkata..

"Enak Rik.." lalu kuciumi payudaranya dan tanpa sadar tiba-tiba penisku masuk menyeruak ke dalam vaginanya.
"Masuk ya?" tanyaku, Rike meringis.
"Sshh.." aku tahu dia kesakitan, lalu aku coba mengubah posisi.

Ketika hendak mengubah posisi, kurasakan nikmat sekali pergesekan antara kulit penisku dan dinding vaginanya lalu kurasakan aku hendak orgasme. Karena aku tidak ingin Rike hamil di luar nikah maka segera kucabut penisku dan akhirnya spermaku muncrat di luar. Jadi kira-kira hanya 5 (lima) detik penisku berada di dalam vaginanya.

Begitu kucabut, terlihat darah segar agak banyak membanjiri spreiku, lalu malam itu juga Rike mencuci sprei yang terkena node darah keperawanannya, lalu dia menangis, tersadar bahwa dia sudah tidak perawan lagi.

"Aku sudah tidak perawan, gimana masa depanku kalau aku tidak married dengan kamu?" dia bergumam.

Tapi penyesalannya cuma bertahan dua hari, selebihnya kami tetap melakukannya sebatas petting seperti biasa karena sulit sekali menembus vaginanya, pernah dia berkata..

"Aduh Rik, masukin deh, sekali saja..", aku coba, tetapi tetap sulit sekali masuknya.

Belakangan dia baru mengakui pernah beberapa kali orgasme dengan tanganku, dan parahnya saya tidak pernah tahu kalau dia sudah orgasme.
 
Lagi Cerita Ngentot Yang Enak
------------------------------------


http://cerita17tahun.mobi/

http://ceritasex.mobi/

http://ceritangentot.mobi/

http://ceritacinta.mobi/



Semua aktivitas sex yang kami lakukan benar-benar murni secara naluriah anak manusia yang belum pernah melakukan sex, dari cerita saya yang pertama sampai yang nanti saya akan saya ceritakan, saya belum pernah merasakan sex yang sesungguhnya seperti yang sering saya baca di Rumah Seks ini.

Mungkin di antara pembaca wanita ada yang bersedia mengajari?

Kumpulan Cerita Ngentot 17 tahun Hangat! hehe
----------------------------------------------------------
Cerita Seks Melayu
http://mippin.com/mip/plus/list.jsp?&id=298551

Cerita Cinta
http://mippin.com/mip/plus/list.jsp?&id=278460

Cerita 18sx
http://mippin.com/mip/plus/list.jsp?&id=273285

Cerita Lucah
http://mippin.com/mip/plus/list.jsp?&id=273277

Cerpen Seks
http://mippin.com/mip/plus/list.jsp?&id=273274

Cerpen Ngentot
http://mippin.com/mip/plus/list.jsp?&id=273267

Cerpen 17 Tahun
http://mippin.com/mip/plus/list.jsp?&id=273263

Cerpen Dewasa
http://mippin.com/mip/plus/list.jsp?&id=273245



Cerpen 17 tahun seru
http://mippin.com/mip/plus/list.jsp?&id=273218

Kumpulan Cerita Mesum
http://mippin.com/mip/plus/list.jsp?&id=273216

Kumpulan Cerita Seks
http://mippin.com/mip/plus/list.jsp?&id=273207

Kumpulan Cerita Sedarah
http://mippin.com/mip/plus/list.jsp?&id=273193

Cer ita Untuk Dewasa
http://mippin.com/mip/plus/list.jsp?&id=188126

Koleksi C erita Seks Dewasa
http://mippin.com/mip/plus/list.jsp?&id=187566

Cerita Dewasa Terkini
http://mippin.com/mip/plus/list.jsp?&id=187527

Cerita Dewasa Terbaru
http://mippin.com/mip/plus/list.jsp?&id=187525

Cerita Khusus Dewasa
http://mippin.com/mip/plus/list.jsp?&id=121280

Kumpulan Cerita 17 tahun
http://mippin.com/mip/plus/list.jsp?&id=120693

Kumpulan Cerita Daun Muda
http://mippin.com/mip/plus/list.jsp?&id=120668

Kumpulan Cerita Seru
http://mippin.com/mip/plus/list.jsp?&id=119576

Kumpulan Cerita Ngentot
http://mippin.com/mip/plus/list.jsp?&id=119569

Kumpulan Cerita Dewasa
http://mippin.com/mip/plus/list.jsp?&id=119561

Kumpulan Cerita Panas
http://mippin.com/mip/plus/list.jsp?&id=100994

Kumpulan Cerita Mesum
http://mippin.com/mip/plus/list.jsp?&id=100990


Kumpulan Cerita 17 Tahun

http://mippin.com/mip/plus/list.jsp?&id=100819

Kumpulan Cerita Dewasa
http://mippin.com/mip/plus/list.jsp?&id=100794

Kumpulan Cerita Panas
http://mippin.com/mip/plus/list.jsp?&id=100784

Jangan Lupa Bookmark Ya Donk..

Wednesday, January 26, 2011

Baca Cerita Khusus Terbaru - Kenangan Terindah Ibu dosen

Cerita Khusus Dewasa Setiap Hari
Kenangan indah bersama dosen dan pembantunya tiba-tiba terbersit,sebatang pensil dimeja tiba-tiba  menggerakkan tanganku untuk menuliskan Cerita Seks disini. Ku tulis kata-demi kata hingga aku merangakai keseluruhan cerita seks mengenai pengalamanku ngentot dengan ibu dosenku di diareku.Ku peluk buku itu setelah selesai mencoret-coret lembaran putihnya,ku isikan cerita ngentotku bersama dosenku.Ku buka laptop ku tulis kembali dan kusajikan di ceritaseks.prohost.mobi semoga terhibur dan inilah kisahnya,pada waktu ujian tengah semester di warnai rintikan hujan disepanjang jalan menemaniku menuju ketempat itu, saya dipanggil ke rumah dosen wanita yang masih agak muda, sekitar 26 tahun. body asyik di pandang mata,lurus sebahu rambutnya. Ia juga lulusan dari perguruan tinggi tersebut. Dipanggil ke rumahnya karena saya diminta untuk mengurus keperluan dia, karena dia akan ke luar kota. Malam harinya saya pun ke rumahnya sekitar jam 7 malam. Saat itu rumahnya hanya ada pembantu (yang juga masih muda dan cantik). Suaminya ketika itu belum pulang dari rapat di puncak.Otomatis kondisi rumah lagi sepi,hanya wanita-wanita tok penghuninya.
Saat saya membuka pintu rumahnya, saya agak terbelalak karena dia memakai gaun tidur yang tipis, sehingga terlihat payudara yang menyumbul keluar. Saat saya perhatikan, dia ternyata tidak memakai BH. Terlihat saat itu buah dadanya yang masih tegar berdiri, tidak turun. Putingnya juga terlihat besar dan kemerahan, sepertinya memiliki ukuran sekitar 36B.
Sewaktu saya sedang memperhatikan Dosen saya itu, saya kepergok oleh pembantunya yang ternyata dari tadi memperhatikan saya. Sesaat saya jadi gugup, tetapi kemudian pembantu itu malah mengedipkan matanya pada saya, dan selanjutnya ia memberikan minuman pada saya. Saat ia memberi minum, belahan dadanya jadi terlihat (karena pakaiannya agak pendek), dan sama seperti dosen saya ukurannya juga besar.
Kemudian dosen saya yang sudah duduk di depan saya berkata, (mungkin karena saya melihat belahan dada pembantu itu) “Kamu pingin ya “nyusu” sama buah dada yang sintal..?”
Saya pun tergagap dan menjawab, “Ah… enggak kok Bu..!”
Lalu dia bilang, “Nggak papa kok kalo kamu pingin.., Ibu juga bersedia nyusuin kamu.”
Mungkin karena ia saya anggap bercanda, saya bilang saja, “Oh.., boleh juga tuh Bu..!”
Tanpa diduga, ia pun mengajak saya masuk ke ruang kerjanya.
Saat kami masuk, ia berkata, “Andre, tolong liatin ada apaan sih nih di punggung Ibu..!”
Kemudian saya menurut saja, saya lihat punggungnya. Karena tidak ada apa-apa, saya bilang, “Nggak ada apa-apa kok Bu..!”
Tetapi tanpa disangka, ia malah membuka semua gaun tidurnya, dengan tetap membelakangiku. Saya lihat punggungnya yang begitu mulus dan putih. Kemudian ia menarik tangan saya ke payudaranya, oh sungguh kenyal dan besar. Kemudian saya merayap ke putingnya, dan benar perkiraan saya, putingnya besar dam masih keras.
Kemudian ia membalikkan tubuhnya, ia tersenyum sambil membuka celana dalamnya. Terlihat di sekitar kemaluannya banyak ditumbuhi bulu yang lebat.
Kemudian saya berkata, “Kenapa Ibu membuka baju..?”
Ia malah berkata, “Sudah.., tenang saja! Pokoknya puaskan aku malam ini, kalau perlu hingga pagi.”
Karena saya ingin juga merasakan tubuhnya, saya pun tanpa basa-basi terus menciuminya dan juga buah dadanya. Saya hisap hingga ia merasa kegelian. Kemudian ia membuka pakaian saya, ia pun terbelalak saat ia melihat batang kejantanan saya.
“Oh, sangat besar dan panjang..! (karena ukuran penis saya memang besar, sekitar 17 cm dan berdiameter 3 cm)”
Dosen saya pun sudah mulai terlihat atraktif, ia mengulum penis saya hingga biji kemaluan saya.
“Ah.. ahh Bu… enak sekali, terus Bu, aku belum pernah dihisap seperti ini..!” desah saya.
Karena dipuji, ia pun terus semangat memaju-mundurkan mulutnya. Saya juga meremas-remas terus buah dadanya, nikmat sekali kata dosen saya. Kemudian ia mengajak saya untuk merubah posisi dan membentuk posisi 69.
Saya terus menjilati vaginanya dan terus memasukkan jari saya.
“Ah.. Andre, aku sudah nggak kuat nih..! Cepat masukkan penismu..!” katanya.
“Baik Bu..!” jawab saya sambil mencoba memasukkan batang kemaluan saya ke liang senggamanya.
“Ah.., ternyata sempit juga ya Bu..! Jarang dimasukin ya Bu..?” tanya saya.
“Iya Andre, suami Ibu jarang bercinta dengan Ibu, karena itu Ibu belum punya anak, ia pun juga sebentar permainannya.” jawabnya.
Kemudian ia terus menggelinjang-gelinjang saat dimasukkannya penis saya sambil berkata, “Ohh… ohhh… besar sekali penismu, tidak masuk ke vaginaku, ya Ndre..?”
“Ah nggak kok Bu..” jawab saya sambil terus berusaha memasukkan batang keperkasaan saya.
Kemudian, untuk melonggarkan lubang vaginanya, saya pun memutar-mutar batang kemaluan saya dan juga mengocok-ngocoknya dengan harapan melonggarkan liangnya. Dan betul, lubang senggamanya mulai membuka dan batang kejantanan saya sudah masuk setengahnya.
“Ohhh… ohhh… Terus Ndre, masukkan terus, jangan ragu..!” katanya memohon.
Setelah memutar dan mengocok batang kejantanan saya, akhirnya masuk juga rudal saya semua ke dalam liang kewanitaannya.
“Oohh pssfff… aha hhah.. ah…” desahnya yang diikuti dengan teriakannya, “Oh my good..! Ohhh..!”
Saya pun mulai mengocok batang kemaluan saya keluar masuk. Tidak sampai semenit kemudian, dosen saya sudah mengeluarkan cairan vaginanya.
“Oh Andre, Ibu keluar…” terasa hangat dan kental sekali cairan itu.
Cairan itu juga memudahkan saya untuk terus memaju-mundurkan batang keperkasaan saya. Karena cairan yang dikeluarkan terlalu banyak, terdengar bunyi, “Crep.. crep.. sleppp.. slepp..” sangat keras. Karena saya melakukannya sambil menghadap ke arah pintu, sehingga terdengar sampai ke luar ruang kerjanya.
Saat itu saya sempat melihat pembantunya mengintip permainan kami. Ternyata pembantu itu sedang meremas-remas payudaranya sendiri (mungkin karena bernafsu melihat permainan kami). Oh, betapa bahagianya saya sambil terus mengocok batang keperkasaan saya maju mundur di liang vagina dosen saya. Saya juga melihat tontonan gratis ulah pembantunya yang masturbasi sendiri, dan saya baru kali ini melihat wanita masturbasi.
Setelah 15 menit bermain dengan posisi saya berada di atasnya, kemudian saya menyuruh dosen saya pindah ke atas saya sekarang. Ia pun terlihat agresif dengan posisi seperti itu.
“Aha.. ha.. ha…” ia berkata seperti sedang bermain rodeo di atas tubuh saya.
15 menit kemudian ia ternyata orgasme yang kedua kalinya.
“Oh, cepat sekali dia orgasme, padahal aku belum sekalipun orgasme.” batin saya.
Kemudian setelah orgasmenya yang kedua, kami berganti posisi kembali. Ia di atas meja, sedangkan saya berdiri di depannya. Saya terus bermain lagi sampai merasakan batas dinding rahimnya.
“Oh.. oh.. Andre, pelan-pelan Ndre..!” katanya.
Kelihatannya ia memang belum pernah dimasukan batang kemaluan suaminya hingga sedalam ini. 15 menit kemudian ia ternyata mengalami orgasme yang ketiga kalinya.
“Ah Andre, aku keluar, ah… ah… ahhh… nikmat..!” desahnya sambil memuncratkan kembali cairan kemaluannya yang banyak itu.
Setelah itu ia mengajak saya ke bath-tub di kamar mandinya. Ia berharap agar di bath-tub itu saya dapat orgasme, karena ia kelihatannya tidak sanggup lagi membalas permainan yang saya berikan. Di bath-tub yang diisi setengah itu, kami mulai menggunakan sabun mandi untuk mengusap-usap badan kami. Karena dosen saya sangat senang diusap buah dadanya, ia terlihat terus-terusan bergelinjang. Ia membalasnya dengan meremas-remas buah kemaluan saya menggunakan sabun (bisa pembaca rasakan nikmatnya bila buah zakar diremas-remas dengan sabun).
Setelah 15 menit kami bermain di bath-tub, kami akhirnya berdua mencapai klimaks yang keempat bagi dosen saya dan yang pertama bagi saya.
“Oh Andre, aku mau keluar lagi..!” katanya.
Setelah terasa penuh di ujung kepala penis saya, kemudian saya keluarkan batang kejantanan saya dan kemudian mengeluarkan cairan lahar panas itu di atas buah dadanya sambil mengusap-usap lembut.
“Oh Andre, engkau sungguh kuat dan partner bercinta yang dahsyat, engkau tidak cepat orgasme, sehingga aku dapat orgasme berkali-kali. ini pertama kalinya bagiku Andre. Suamiku biasanya hanya dapat membuatku orgasme sekali saja, kadang-kadang tidak sama sekali.” ujar dosen saya.
Kemudian karena kekelalahan, ia terkulai lemas di bath-tub tersebut, dan saya keluar ruang kerjanya masih dalam keadaan bugil mencoba mengambil pakaian saya yang berserakan di sana.
Di luar ruang kerjanya, saya lihat pembantu dosen saya tergeletak di lantai depan pintu ruangan itu sambil memasukkan jari-jarinya ke dalam vaginanya. Karena melihat tubuh pembantu itu yang juga montok dan putih bersih, saya mulai membayangkan bila saya dapat bersetubuh dengannya. Yang menarik dari tubuhnya adalah karena buah dadanya yang besar, sekitar 36D. Akhirnya saya pikir, biarlah saya main lagi di ronde kedua bersama pembantunya. Pembantu itu pun juga tampaknya bergairah setelah melihat permainan saya dengan majikannya.
Saya langsung menindih tubuhnya yang montok itu dengan sangat bernafsu. Saya mencoba melakukan perangsangan terlebih dulu ke bagian sensitifnya. Saya mencium dan menjilat seluruh permukaan buah dadanya dan turun hingga ke bibir kemaluannya yang ditumbuhi hutan lebat itu. Tidak berapa lama kemudian, kami pun sudah mulai saling memasukkan alat kelamin kami. Kami bermain sekitar 30 menit, dan tampaknya pembantu ini lebih kuat dari majikannya. Terbukti saat kami sudah 30 menit bermain, kami baru mengeluarkan cairan kemaluan kami masing-masing. Oh, ternyata saya sudah bermain seks dengan dua wanita bernafsu ini selama satu setengah jam. Saya pun akhirnya pulang dengan rasa lelah yang luar biasa, karena ini adalah pertama kalinya saya merasakan bercinta dengan wanita.
TAMAT

Monday, January 17, 2011

Cerita Khusus Dewasa Terbaru 2011 di Mobile

Kumpulan Cerita 17 Tahun di http://cerita17tahun.mobi


Juga lawati situs cerita khusus dewasa di mobile  terbesar indonesia di
Semoga kalian terhibur ! Salam sayang dariku!  muahhh

Thursday, January 13, 2011

Cerita Khusus Dewasa Terbaru 2011 - Aku Dewi

Lgi cerita khusu dewasa terbaru ..Hai.. Namaku Dewi, umur 26 tahun. Aku termasuk cewek yang punya tingkat libido yang tinggi. 
Baca cerita Seks Terus Ke Mobile

Aku nggak pernah lama pacaran, karena aku orangnya nggak pernah puas ngesek sama pacar-pacarku dan cepat bosan. Bahkan sampai sekarangpun aku sering mencari kepuasan sendiri. Dan itupun nggak terbatas, cowok bahkan cewek sekalipun aku doyan.
Yang paling ngedukung adalah wajahku yang lumayan dan bodiku yang nggak ngecewain. Hanya dengan modal senyum dan baju sexy, banyak cowok yang pengin berbagi kenikmatan denganku. Kebayakan mereka nggak tahan kalau melihat dadaku yang padat membusung atau pahaku yang sekal. Aku juga nggak perlu capek cari partner cewek, karena aku mengenal betul siapa cewek-cewek yang bisa diajak main.
Aku bekerja sebagai asisten akuntan di sebuah Jasa Akuntan Publik yang cukup terkenal di Surabaya. Pekerjaan yang melelahkan dari jam delapan pagi sampai delapan malam itu terkadang memerlukan refresing juga. Bahkan hari ini aku lembur sampai jam setengah sebelas. Makanya ketika Kristin, teman kerjaku ngajakin dugem, aku langsung mengiyakan. Aku tahu Kristin nggak mungkin hanya mengajak dugem aja. Karena aku tahu Kristin itu penganut paham lesbisme. Tapi tak apalah, aku juga ketagihan digerayangin jemari lentik cewek. Apalagi Kristin sangat menggairahkan. Dadanya montok sedikit tak serasi dengan tubuhnya yang agak kurus, tapi kencang banget. Sudah lama aku pengin meremas-remas payudaranya bahkan mengemut puting payudaranya itu.
Dengan naik mobilnya, kami segera meluncur ke sebuah diskotik yang tak terlalu besar tapi cukup ramai. Sesampainya di diskotik kami segera mencari meja kosong di sudut diskotik. Walaupun di pojok tapi cukup mudah memandang ke arah floor dance. Lalu kami memesan minuman beralkohol ringan untuk menghangatkan badan. Ketika si pelayan beranjak pergi setelah mengantarkan pesanan kami, Kristin mulai merapatkan tubuhnya kepadaku. Aku pura-pura tak peduli sambil terus mengobrol dengannya. Tapi makin lama jemari Kristin mulai berani meraba-raba pahaku yang masih terbalut span ketat. Rangsangan itu mengena padaku hingga aku balas dengan makin memperdekat jarak duduk kami. Tapi belaian Kristin makin panas menyusup ke balik rokku. Karena tak tahan dan malu jika harus dilihat orang, aku segera mengajak Kristin melantai.
â€Å“Kita turun yuk?” kataku.
â€Å“Enak disini aja ah,” jawabnya menolak.
â€Å“Ayo dong Kris.”
Aku menarik tangannya untuk turun ke floor dance. Kami ngedance mengikuti hingar bingar musik diskotik. Dalam keremangan dan kilatan lampu, aku lihat keayuan wajah Kristin yang nampak lugu. Melihatku tersenyum-senyum kearahnya, Kristin meliuk-liukkan tubuhnya erotis. Daya rangsang yang dinampakkannya dari gerakan tubuhnya dan senyuman nakalnya semakin membuatku mabuk. Sambil bergoyang aku peluk tubuhnya hingga kedua payudara kami saling berbenturan. Sesekali tanganku dengan nakal meremas bokongnya yang masih tertutup celana panjang. Tangannya mendekap erat tubuhku bagai tak ingin terlepas. Tanganku kian nakal mencoba berkelana dibalik kemejanya dan meremas kedua payudaranya yang masih terbalut BH. Ooohh.. begitu halusnya payudara Kriswin, halus dan kenyal banget. Lalu tanganku bergerak melepas pengait BH nya sehingga dengan bebas tangan kananku dapat membelai dan meremas buah dadanya yang keras sementara tangan kiriku telah membekap kemaluannya yang masih terlindung celana panjangnya.
Sementara Kristin memejamkan matanya meresapi setiap sentuhanku sambil terus bergoyang mengikuti musik yang menghentak-hentak. Tubuhnya bergerak merapat ke tubuhku.
â€Å“Kamu ganas juga, ya?” bisiknya.
â€Å“Tapi kamu suka kan?”
Kristin merapatkan tubuhnya sambil menciumi belakang telinga kananku. Hembusan hangat nafas Kristin membuat gairahku bagai dipacu. Jemariku segera mencari-cari puting susunya lalu memelintirnya sampai membuat Kristin mengikik kegelian.
Satu jam kemudian Kristin mengajakku pergi dari diskotik itu. Kami telah sama-sama sepakat akan meneruskan gairah kami hingga terpuaskan. Kami menuju ke sebuah hotel terdekat lalu segera menuju kamar yang telah kami pesan. Setibanya di kamar Kristin melucuti pakaiannya sambil menirukan gaya penari stripis. Secara halus, perlahan demi perlahan dilucutinya pakaiannya satu persatu dengan gerakan yang membuat air liurku hendak nenetes. Tinggal CD-nya saja yang masih melekat. Dengan kedua payudara yang menggantung indah Kristin mendekatiku perlahan sambil mempermainkan CDnya yang sudah basah. Akupun ikut melucuti pakaianku dengan gerakan-gerakan yang juga aku buat seerotis mungkin. Mata Kristin berbinar-binar ketika BH-ku menghilang dari kedua payudaraku.
â€Å“Wowww.. besar dan kencang sekali.. buat aku ya..” kata Kristin sambil membelai pinggiran buah dadaku, kemudian Kristin mengulum putingnya yang sudah mengeras sejak tadi.
â€Å“Ooogghh.. sshh.. enak banget,” rintihku.
Diisapnya dalam-dalam putingku itu dengan keahliannya. Sambil mengisap jemarinya terus menari-nari di payudara kiriku. Tanganku meremas-remas rambutnya yang mulai kucal sambil meremas-remas payudara kirinya yang sempat aku gapai.
Lidah Kristin yang sudah terlatih menyapu seluruh permukaan payudaraku dan melumat putingku secara bergantian. Desahan kami berpacu diantara nafas-nafas kami yang sudah tak teratur lagi. Kemudian Kristin mencumbui perutku dan terus kebawah ke arah pusat kenikmatanku yang sebelumnya telah ditelanjanginya.
â€Å“Bukit venusmu indah banget Wi..” pujinya membuatku tersanjung.
Otot-otot vaginaku terasa menegang ketika jari-jari Kristin merenggangkan labia mayoraku. Lalu jari tengahnya mengorek-ngorek klitorisku dengan penuh perasaan.
â€Å“Aaahh.. sshh.. mmhh..” desahku untuk kesekian kalinya. â€Å“Jilatin say.. aku paling suka..”
Kristin menjilat klitorisku yang terasa tegang. Lalu menghisapnya kuat-kuat. Uaahh.. rasanya nikmat banget.. bahkan ketika lidahnya mulai turun menyusuri daerah sekitar lubang kawinku. Rasanya ingin mengeluarkan semua lava kenikmatanku yang menggedor-gedor ingin keluar.
Akhirnya Kristin menjatuhkan diri ke tempat tidur dan menarik tanganku. Sementara buah dadanya kian kencang. Putingnya kian memerah. Nafasnya tersengal-sengal. Keringat sudah membasahi sekujur tubuhnya. Seperti keringatku. Juga nafasku. Aku lorot CD-nya yang sudah basah benar. Lalu aku menindihnya hingga tubuh dan payudara kami saling berimpitan, bibirku dilumatnya dengan liar. Vagina kami saling bergesekan hingga menimbulkan rasa panas di masing-masing vagina kami. Suara srek.. srek.. akibat gesekan rumput vagina kami menambah nikmat sensasi yang tercipta.
â€Å“Ooohh.. Wi.. sudah lama banget aku naksir kamu.. aahhgghh..”
â€Å“Malam ini aku milikmu Kriiss..”
Setelah sepuluh menit kami saling berpagutan lidahku bergerak menuruni leher jenjang Kristin sampai bibirku hinggap di payudaranya yang kencang dan ramun. Aku hisap puting susunya yang keras dan coklat. Akhirnya tercapai juga keinginanku untuk mengganyang pentilnya yang besar itu.
â€Å“Wii.. terus aachh.. ehmm..” desahnya keenakan.
Kemudian aku semakin turun dan menghisap pusarnya, Kristin tidak tahan diperlakukan demikian. Erangannya semakin panjang.
â€Å“Aaach.. geli aach.. Wii..”
Aku terus menghisap-hisap pusarnya lalu aku turun dan saat sampai di Vaginanya. Aku sibak rumput-rumput liar di bukit belahnya itu kemudian mulai menjilatinya dan sesekali menghisap klitorisnya yang menyembul sebesar kacang.
â€Å“Aaacchh.. Wii terus achh.. enak..”
Kristin semakin menggelinjang tangannya menarik-narik sprei kamar hotel itu dan beberapa saat kemudian dia menjerit kuat. Aaacchh..!! Dan dari vaginanya menyembur lendir kenikmatan yang cukup banyak. Sruupp.. langsung aku hisap habis. â€Å“Aaach Wii.. acchh..” jeritnya untuk kesekian kalinya.
Setelah mengalami orgasme yang pertama itu, Kristin tergeletak di atas ranjang. Aku segera meraih HPku di dalam tas. Lalu segera mengirim SMS buat Eric, temanku ngewe. Kristin yang tahu kalau aku menghubungi seseorang berlagak cemburu. Dia segera duduk tepat di depanku.
â€Å“Sms siapa sih say?” tanya Kristin cemberut.
â€Å“Ada deh..” jawabku sambil tersenyum padanya.
â€Å“Ah, nggak asyik. Katanya kamu malam ini milikku?” rajuk Kristin yang kemudian mengutak-utik vaginaku.
Birahiku kembali bergelora. Aku biarkan saja Kristin mempermainkan daerah tersensitifku itu dengan jari-jari lentiknya. Nafasku memburu ketika ujung jari telunjuk Kristin masuk ke dalam lipatan vaginaku yang berair kemudian mengelus-elus lipatan dalamnya.
â€Å“Hoohh.. baby swety.. enak banget..” rintihku.
Payudaraku yang telah bengkak dijilatnya dengan lidahnya kemudian dilumatnya putingku yang sudah sangat keras itu. Sedangkan telunjuknya terus memilin-milin clitorisku.
â€Å“Aaaghh.. terus.. yeaahh.. jilatin say..”
Kristin berganti menjilati vaginaku sedangkan tangannya beralih meremas-remas payudaraku yang sudah sangat bengkak dan berwarna merah oleh hisap-hisapannya. Rasanya kakiku tak kuat menyangga tubuhku yang terasa berat oleh birahi yang telah sampai di ubun-ubun. Maka aku menghempaskan tubuhku diatas kasur dan Kristin meneruskan permainannya yang membawaku ke awang-awang. Kini kami melakukan 69 style. Saling hisap, saling jilat dan terkadang aku menekan lubang kenikmatannya dengan jempolku. Lubang asyiknya yang merah merona aku tusuk dengan jari telunjukku berkali-kali, begitu pula yang dilakukannya terhadapku. Berkali-kali klitorisku dihisap oleh Kristin kuat-kuat. Berkali-kali Kristin mengalami orgasme, tapi aku masih bisa bertahan. Hingga kemudian pintu kamar dibuka dari luar dan Eric muncul dari balik pintu.
â€Å“Hallo gadis-gadis! Sedang asyik nih?” sapanya.
â€Å“Ric, cepat sodokin aku dengan penismu!” teriakku pada Eric.
Kristin segera minggir ketika Eric melucuti seluruh pakaiannya. Sepintas kulihat roman muka Kristin yang sedikit cemberut. Tapi aku nggak peduli yang penting Eric segera memuaskan birahiku dan membawaku ke pucuk-pucuk kenikmatan. Eric tersenyum lebar memandangi bibir kemaluanku yang semakin basah. Aku enggak tahan lagi, segera aku arahkan penis Eric yang sudah mengacung-acung keras itu ke lubang kemaluanku.
â€Å“Aaaggh!” pekikku saat Eric menekan penisnya agar masuk semua ke dalam lubang kemaluanku.
Blees!! Akhirnya seluruh batang penis Eric mampu menjebol lubang kenikmatanku. Rasa perih bercampur nikmat jadi satu ketika Eric mulai mengocok liang kawinku keluar masuk.
â€Å“Aaawww.. enak banget vagina kamu Dewi.. seret.. tapi siip..” bisik Eric menyanjungku.
Eric terus memompa vaginaku sampai kami tak sadar mengeluarkan desahan dan rintihan birahi yang membuat Kristin terangsang banget. Rasa cemburunya hilang bahkan Kristin mendekatiku lalu mengenyot payudara kiriku, sedangkan Eric juga mengenyot payudara kananku. Segala kenikmatan syahwat aku rasakan dengan mata tertutup dan bibir yang menganga mendesah-desah. Hingga kemudian aku merasakan lava kenikmatanku yang menggedor-gedor.
â€Å“Aaahh aku mau keluar.. aahh.. sshh.. aahh..” pekikku.
Eric memompa penisnya semakin cepat hingga aku kesulitan untuk mengimbanginya. Sedangkan lidahnya maupun lidah Kristin semakin liar menjelajahi payudaraku. Lalu.. aahh.. Lendir kenikmatanku menghangat basah dan licin menyembur hingga membecek di sekitar selakanganku. Eric terus memompa dengan liar hingga kemudian dia berteriak tertahan,
â€Å“Aaagghh!!” Croot..croot.. spermanya muncrat tertelan lubang kenikmatanku hingga menghangat di dalamnya.
â€Å“Riic.. keluarin penismu itu biar Kristin ngerasain nikmatnya pejuhmu. Kriiss.. hisap vagina aku say..” kataku kemudian.
Kristin menjilat dan menghisap tandas semua cairan di vaginaku setelah Eric mencabut penisnya dari Vaginaku. Tapi tiba-tiba saja Kristin terpekik keras,
â€Å“Aaacchh!!”
Ternyata Eric menusukkan penisnya ke vagina Kristin yang cantik kalau menungging. Kristin misuh-misuh tapi kemudian ikutan ngerasain nikmatnya sodokan Eric yang sudah sangat berpengalaman ngentotin cewek-cewek dari berbagai usia. Sambil mengocok maju mundur, Eric berpegangan sambil meremas-remas payudara Kristin yang sudah keras banget. Aku sendiri menjilati vagina dan klitoris Kristin dan sekali-sekali menjilat buah pelir Eric hingga membuat mereka sampai di pucuk-pucuk asmara.
â€Å“Aduuh sayang.. terus.. ah.. enak say.., nikmat sekali.. rasanya ingin keluar say, aduuh.. nikmatnya, terus.. yang cepat.. say.. aduh aku nggak tahan ingin keluar..” Kristin menceracau tak karuan beberapa saat kemudian tubuh Kristin menegang dan sur.. suurr croot.. croot.. Kemudian kami bertiga terkulai lemas bersimbah keringat yang membanjir.
â€Å“Makasih ya say.. kalian berdua memang hebat,” gumamku penuh kepuasan.
â€Å“Aku juga. Aku kira paling enak itu jadi lesbian, ternyata aku butuh variasi juga,” sambung Kristin.
â€Å“You’re welcome. Kapan-kapan aku bersedia di episode berikutnya..,” ujar Eric. Lalu kami tertidur kelelahan tapi penuh kepuasan.

Sunday, December 26, 2010

Cerita Khusus Dewasa Cerita Sedarah

Nama Gw Serlina namun teman teman mangil gw erlin, gw mahasiswi ekonomi Universitas Pajajaran. Cerita khusus cerita sedarah ..Semenjak dua tahun yang lalu, saat diterima kuliah di Universitas Pajajaran, Gw
Cerita Khusus Dewasa Sedarah

 tinggal di Bandung. Gw berasal dari Sukabumi, ayah gw berasal dari Bandung, sedangkan ibu gw asli Sukabumi. Mereka tinggal di Sukabumi. Cerita Sex Sedarah ini menceritakan kisahku yang terjadi saat Gw kelas 1 SMU di waktu Gw masih tingal di Sukabumi dan cerita dewasa ini masih terus berlanjut sampai detik ini!gw terus kecanduan ngentot ama adik kandung gw sendiri
Gw anak yang paling tua dari tiga bersaudara. Gw mempunyai satu adik laki-laki dan satu adik perempuan. Umurku berbeda 1 tahun dengan adik lelakiku namu adik perempuanku beda lagi 10 tahun. Kami sangat dimanja oleh orang tua kami, sehingga tingkahku yang tomboy dan suka maksa pun tidak dilarang oleh mereka. Begitupun dengan adikku yang tidak mau disunat walaupun dia sudah kelas 2 SMP.
Waktu kecil, Gw sering mandi bersama bersama adik gw, tetapi sejak dia masuk Sekolah Dasar, kami tidak pernah mandi bersama lagi. Walaupun begitu, Gw masih ingat betapa kecil dan keriputnya penis adik gw. Sejak saat itu, Gw tidak pernah melihat lagi penis adik gw. Sampai suatu hari, Gw sedang asyik telpon dengan teman cewekku. Gw telpon berjam-jam, kadang tawa keluar dari mulutku, kadang kami serius bicara tentang sesuatu, sampai akhirnya Gw rasakan kandung kemihku penuh sekali dan Gw kebelet pengen pipis. Benar-benar kebelet pipis  sudah di ujung lah. Cepat-cepat kuletakkan gagang telpon tanpa permisi dulu sama temanku. Gw berlari menuju ke toilet terdekat. Ketika kudorong ternyata sedang dikunci.

hallow..! Siapa di dalam buka dong..! Udah nggak tahan..! Gw berteriak sambil menggedor-gedor pintu kamar mandi
Iyaaaaaaa..! Wait..! ternyata adikku yang di dalam. Terdengar suaranya dari dalam.
Nggak bisa nunggu..! Cepetan..! kata Gw memaksa.
aduhhhhhhhh….. Gw benar-benar sudah tidak kuat menahan ingin pipis.

kreottttttt..! terbuka sedikit pintu toilet, kepala adikku muncul dari celahnya.
Ada apa sih kak? katanya.
Tanpa menjawab pertanyaannya, Gw langsung nyerobot ke dalam karena sudah tidak tahan. Langsung Gw jongkok, menaikkan rokku dan membuka celana dalamku.
criitttttt keluar air seni dari vagina Gw.
Kulihat adikku yang berdiri di depanku, badannya masih telanjang bulat.

Yeahhhhh..! Sopan dikit napa kak? teriaknya sambil melotot tetap berdiri di depanku.
Waitttt..! Udah nggak kuat nih, kata Gw.
Sebenarnya Gw tidak mau menurunkan pandangan mata Gw ke bawah. Tetapi sialnya, turun juga dan akhirnya kelihatan deh burungnya si adik gw.
hahahahah.. Masih keriput kayak dulu, cuma sekarang agak gede dikit kataku dalam hati.
Gw takut tertangkap basah melihat kontolnya, cepat-cepat kunaikkan lagi mata Gw melihat ke matanya. Eh, ternyata dia sudah tidak melihat ke mata Gw lagi. Sialan..! Dia lihat vagina Gw yang lagi mekar sedang pipis. Cepat-cepat kutekan sekuat tenaga otot di vagina Gw biar cepat selesai pipisnya. Tidak sengaja, kelihatan lagi burungnya yang masih belum disunat itu. Sekarang penisnya kok pelan-pelan semakin gemuk. Makin naik sedikit demi sedikit, tapi masih kelihatan lemas dengan kulupnya masih menutupi helm penisnya.

Sialan nih adikku. Malah ngeliatin lagi, mana belum habis nih air kencing..! Gw bersungut dalam hati.
o0oooo.. Kayak gitu ya Kak..? katanya sambil tetap melihat ke vagina Gw.
Eh kurang ajar Lu ya dik! langsung saja Gw berdiri mengambil gayung dan kulemparkan ke kepalanya.
Kletokkkk..! kepala adikku memang kena pukul, tetapi hasilnya air kencingku kemana-mana, mengenai rok dan celana dalamku.

Ya... basah deh rok kakak... katGw melihat ke rok dan celana dalamku.
Syukurin..! Makanya jangan masuk seenaknya..! katanya sambil mengambil gayung dari tanganku.
Mandi lagi ahh..! lanjutnya sambil menyiduk air dan menyiram badannya.
Terus dia mengambil sabun dan mengusap sabun itu ke badannya.
Waduh.., sialan nih adik gw! sungutku dalam hati.
Waktu itu Gw bingung mau gimana nih. Mau keluar, tapi Gw jijik pake rok dan celana dalam yang basah itu. Akhirnya kuputuskan untuk buka celana dalam dan rokku, lalu pinjam handuk adikku dulu. Setelah salin, baru kukembalikan handuknya.

Udah.., pake aja handuk Gw kak! kata adikku.
Sepertinya dia mengetahui kebingunganku. Kelihatan kontolnya mengkerut lagi.
Jadi lucu lagi gitu..! Hihihi..! dalam hatiku.
Gw lalu membuka celana dalam gw yang warnanya merah muda, lalu dilanjutkan dengan membuka rok. Kelihatan lagi deh memek Gw. Gw takut adikku melihatku dalam keadan seperti itu. Jadi kulihat adik gw. Eh sialan, dia memang memperhatikan Gw yang tanpa celana.

kakak Memek tu emang gemuk kayak gitu ya..? kakakaka..! katanya sambil nyengir.
Sialan, dia menghina vagina Gw, Daripada culun kayak punya lhoo..! kata Gw sambil memukul bahu adik gw.
Eh tiba-tiba dia berkelit, wakzzzzzz..! katanya.
Karena Gw memukul dengan sekuat tenaga, akhirnya Gw terpeleset. Punggungku jatuh ke tubuhnya. Kena deh pantatku ke penisnya.
Iiihhh.., rasanya geli banget..! cepat-cepat kutarik tubuhku sambil bersungut, Huh..! kakak sih..!

kak.. kata Kakak tadi culun, kalau kayak gini culun nggak..? katanya mengacuhkan omonganku sambil menunjuk ke penisnya.
Kulihat penisnya mulai lagi seperti tadi, pelan-pelan semakin gemuk, makin tegak ke arah depan.
Ya.. gitu doang..! Masih kayak anak SD ya..? kata Gw mengejek dia.
Padahal Gw kaget juga, ukurannya bisa bertambah begitu jauh. Ingin juga sih tahu sampai dimana bertambahnya. Iseng Gw tanya, Gedein lagi bisa nggak..? kata Gw sambil mencibir.
Bisa..! Tapi kakak harus bantu dikit dong..! katanya lagi.
Megangin ya..? Wisssss.., ya nggak mau lah..! kataku.
Bukan..! kakak taruh ludah aja di atas kontolku..! jawabnya.

Karena penasaran ingin melihat penis cowok kalau lagi penuh, kucoba ikuti perkataan dia.
Gitu doang kan..? Mau kakak ngeludahin Kamu mah. Dari dulu Kakak pengen ngeludahin Kamu” ujarku
Sialan nih adikku, Gw dikerjain. Kudekatkan kepal Gw ke arah penisnya, lalu Gw mengumpulkan air ludahku. Tapi belum juga Gw membuang ludahku, kulihat penisnya sudah bergerak, kelihatan penisnya naik sedikit demi sedikit. Diameternya makin lama semakin gede, jadi kelihatan semakin gemuk. Dan panjangnya juga bertambah. keren banget melihatnya. Geli di sekujur tubuh melihat itu semua. Tidak lama kepala penisnya mulai kelihatan di antara kulupnya. Perlahan-lahan mendesak ingin keluar. Wahh..! Bukan main perasaan senangku waktu itu. Gw benar-benar asyik melihat helm itu perlahan muncul.
Akhirnya bebas juga kepala penis itu dari halangan kulupnya. Penis adikku sudah tegang sekali. Menunjuk ke arahku. Warnanya kini lebih merah. Gw jadi terangsang melihatnya. Kualihkan pandangan ke adikku.
Hehe... dia ke arahku. Masih culun nggak..? katanya lagi. Hehe..! Macho kan kak! katanya tetap tersenyum.
Tangannya tiba-tiba turun menuju ke selangkanganku. Walaupun Gw terangsang, tentu saja Gw tepis tangan itu.

Apaan sih dik..! kubuang tangannya ke kanan.
Kak..! Please kakkk.. Pegang aja kak... Nggak akan diapa-apain... Gw pengen tahu rasanya megang itu-nya cewek. Cuma itu aja kak.. kata adik gw, kembali tangannya mendekati selangkangan dan mau memegang memek gw.
ehmmmm.. sebenarnya Gw mau jaga image, masa mau sih sama adik sendiri, tapi Gw juga ingin tahu bagaimana rasanya dipegang oleh cowok di memek!hihihii…
Inget..! Jangan digesek-gesekin, taruh aja tanganmu di situ..! akhirnya Gw mengiyakan. Deg-degan juga hati ini.

Tangan adik gw lalu mendekat, bulu kemaluanku sudah tersentuh oleh tangannya. Ihh geli sekali... Gw lihat penisnya sudah keras sekali, kini warnanya lebih kehitaman dibanding dengan sebelumnya. opppssttttt... Hangatnya tangan sudah terasa melingkupi vagina Gw. Geli sekali rasanya saat bibir vagina Gw tersentuh telapak tangannya. Geli-geli nikmat di syaraf vagina Gw. Gw jadi semakin terangsang sehingga tanpa dapat ditahan, vagina Gw mengeluarkan cairan.
Hihihi.. kakak terangsang ya..?
Enak aja... sama adik mah mana bisa terangsang..! jawabku sambil merapatkan selangkangan gw agar cairannya tidak semakin keluar.
Ini basah banget apaan Kak..?
Itu sisa air kencing Kakak tahuuu..! kata Gw berbohong padanya.
Kak... memek tu anget, empuk dan basah ya..?
Tau ah... Udah belum..? Gw berlagak sepertinya Gw menginginkan situasi itu berhenti, padahal sebenarnya Gw ingin tangan itu tetap berada di situ, bahkan kalau bisa mulai bergerak menggesek bibir memek Gw.

Kak... gesek-gesek dikit ya..? pintanya.
Tuh kan..? Katanya cuma pegang aja..! Gw pura-pura tidak mau.
Dikit aja Kak... Please..!
Terserah adik aja deh..! Gw mengiyakan dengan nada malas-malasan, padahal mau banget tuh. Hihihi.. Habis enak sih...
Tangan adik gw lalu makin masuk ke dalam, terasa bibir vagina Gw terbawa juga ke dalam.
uhhhhhh..! Hampir saja kata-kata itu keluar dari mulut gw. Rasanya nikmat sekali. Otot di dalam vagina Gw mulai terasa berdenyut. Lalu tangannya ditarik lagi, bibir vagina Gw ikut tertarik lagi.
Ouughhhhhhhhh..! akhirnya keluar juga desahan nafasku menahan rasa nikmat di vagina Gw.
Badanku terasa limbung, bahuku condong ke depan. Karena takut jatuh, Gw bertumpu pada bahu adik gw.

Enak ya kak..?
Heeheee.., jawabku sambil memejamkan mata.
Tangan adik gw lalu mulai maju dan mundur, kadang klitoris gw tersentuh oleh telapak tangannya. Tiap tersentuh rasanya nikmat luar biasa, badan ini akan tersentak ke depan.
kak..! Adek juga pengen ngerasaain enaknya dong..!
Kamu mau diapain..? jawab gw lalu membuka mata dan melihat ke arahnya.
Ya pegang-pegangin juga..! katanya sambil tangan satunya lalu menuntun tanganku ke arah  kontolnya.
Kupikir egois juga jika Gw tidak mengikuti keinginannya. Kubiarkan tangannya menuntun tangan gw. Terasa hangat penisnya di genggaman tangan ini. Kadang terasa kedutan di dalamnya. Karena masih ada sabun di penisnya, dengan mudah Gw bisa memaju-mundurkan tanganku mengocok penisnya.

Kulihat tubuh adikku kadang-kadang tersentak ke depan saat tanganku sampai ke pangkal penisnya. Kami berhadapan dengan satu tangan saling memegang kemaluan dan tangan satunya memegang bahu.
Tiba-tiba dia berkata, Kak..! Titit Adek sama memek Kakak digesekin aja yah..!
hooh Gw langsung mengiyakan karena Gw sudah tidak tahan menahan rangsangan di dalam tubuh.
Lalu dia melepas tangannya dari vagina Gw, memajukan badannya dan memasukkan penisnya di antara selangkangan gw. Terasa hangatnya batang penisnya di bibir vagina Gw. Lalu dia memaju-mundurkan pinggulnya untuk menggesekkan penisnya dengan vagina Gw.

ohhhhh..! Gw kini tidak malu-malu lagi mengeluarkan erangan.
Dek... masukin aja..! Kakak udah nggak tahan..! Gw benar-benar sudah tidak tahan, setelah sekian lama menerima rangsangan. Gw akhirnya menghendaki sebuah penis masuk ke dalam memek Gw.
Iya Kak..!
Lalu dia menaikkan satu paha Gw, dilingkarkan ke pinggangnya, dan tangan satunya mengarahkan penisnya agar tepat masuk ke itil Gw.

Gw terlonjak ketika sebuah benda hangat masuk ke dalam kemaluanku. Rasanya ingin berteriak sekuatnya untuk melampiaskan nikmat yang kurasa. Akhirnya Gw hanya bisa menggigit bibir gw untuk menahan rasa nikmat itu. Karena sudah dari tadi dirangsang, tidak lama kemudian Gw mengalami orgasme. Vagina Gw rasanya seperti tersedot-sedot dan seluruh syaraf di dalam tubuh berkontraksi.
ohhhhhh..! Gw tidak kuat untuk tidak berteriak.
Kulihat adik gw masih terus memaju-mundurkan pinggulnya dengan sekuat tenaga. Tiba-tiba dia mendorong sekuat tenaga hingga badanku terdorong sampai ke tembok.
Ouughhh..! katanya.
Pantatnya ditekannya lama sekali ke arah vagina Gw. Lalu badannya tersentak-sentak melengkung ke depan. Kurasakan cairan hangat di dalam vagina Gw.

Lama kami terdiam dalam posisi itu, kurasa penisnya masih penuh mengisi vagina Gw. Lalu dia mencium bibirku dan melumatnya. Kami berpagutan lama sekali, basah keringat menyiram tubuh ini. Kami saling melumat bibir lama sekali. Tangannya lalu meremas payudara dan memilin putingnya.
Kak..! Kakak nungging, terus pegang bibir bathtub itu..! tiba-tiba dia berkata.
Wahh..! Gila adik ya..!
Udah.., ikutin aja..! katanya lagi.
Gw pun mengikuti petunjuknya. Gw berpegangan pada bathtub dan menurunkan tubuh bagian atasku, sehingga batang kemaluannya sejajar dengan pantatku. Gw tahu adikku bisa melihat dengan jelas vagina Gw dari belakang. Lalu dia mendekatiku dan memasukkan penisnya ke dalam vagina Gw dari belakang.

uhhhhhh..! %@!#$&tt..! Gw menjerit saat penis itu masuk ke dalam rongga vagina Gw.
Rasanya lebih nikmat dibanding sebelumnya. Rasa nikmat itu lebih kurasakan karena tangan adikku yang bebas kini meremas-remas payudara Gw. Adikku terus memaju-mundurkan pantatnya sampai sekitar 10 menit ketika kami hampir bersamaan mencapai orgasme. Gw rasakan lagi tembakan sperma hangat membasahi rongga vagina Gw. Kami lalu berciuman lagi untuk waktu yang cukup lama.

Setelah kejadian itu, kami jadi sering melakukannya, terutama di kamar gw ketika malam hari saat orang tua sudah pergi tidur. Minggu-minggu awal, kami melakukannya bagaikan pengantin baru, hampir tiap malam kami bersetubuh. Bahkan dalam semalam, kami bisa melakukan sampai 4 kali. Biasanya Gw membiarkan pintu kamar gw tidak terkunci, lalu sekitar jam 2 malam, adik gw akan datang dan menguncinya. Lalu kami bersetubuh sampai kelelahan. Kini setelah Gw di Bandung, kami masih selalu melakukannya jika ada kesempatan. Kalau bukan Gw yang ke Sukabumi, maka dia yang akan datang ke Bandung untuk menyetor jatah spermanya ke memek Gw. Saat ini Gw mulai berani menelan sperma yang dikeluarkan oleh adik kandung gw sendiri! Beginilah cerita sex sedarah yang kami lakukan sampai sekarang! Terus terang gw kecanduan ngentot ama adik gw!

Kartika Cewe Indo Panas